"Setelah mendengar sejumlah besar pakar dan menerima pendapat dari 10 komite (parlemen), komite urusan luar negeri setuju dengan pemerintah bahwa Finlandia harus mengajukan keanggotaan di NATO. Keputusan ini bulat," kata ketua Jussi Halla-aho.
Selain Finlandia, Swedia telah lebih dulu resmi mendaftarkan diri menjadi anggota NATO terlepas dari ultimatum Rusia yang menolak keras langkah tersebut.
Baca Juga:
Cuaca Dingin Finlandia Bisa Bekukan Air Mendidih di Ruang Terbuka
Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde menandatangani dokumen aplikasi pada Selasa, menandai langkah resmi Stockholm untuk bergabung dengan aliansi pimpinan Amerika Serikat tersebut.
"Rasanya sangat besar, sangat serius, dan rasanya kami telah sampai pada kesimpulan yang terbaik untuk Swedia," ucap Linde pada Selasa (17/5).
"Kami tidak tahu berapa lama, tapi kami hitung (proses) ini bisa sampai satu tahun. Dalam pekan ini, pendaftaran ini akan diajukan, bersama dengan Finlandia, dalam satu atau dua hari kemudian akan diproses oleh NATO," paparnya menambahkan.
Baca Juga:
10 Penyebab Kenapa Siswa Finlandia Pintar-Pintar
Sehari sebelum penandatangan dokumen tersebut, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson menegaskan bahwa negaranya harus bergabung dengan NATO bersama dengan tetangganya, Finlandia.
Hal itu, kata Andersson dilakukan guna "memastikan keselamatan rakyat Swedia."
Swedia sampai-sampai harus mengubah haluan sebagai negara "netral" yang sudah dipegang selama tujuh dekade demi bisa bergabung dengan NATO.