Daerah tempat tinggal pasien Su berjarak sekitar 13 mil dari
Pasar Huanan. Pasar itu dituding sebagai sumber penularan COVID-19 di Wuhan.
Hanya saja, belakangan tudingan Pasar Huanan merupakan sumber penularan
COVID-19 dibantah.
Selain itu, tempat tinggal pasien su dekat dengan jalur
kereta api cepat. Daerah ini merupakan lokasi padat karena kereta api itu bisa
mengangkut satu juta orang perah hari dan menghubungkan Pasar Huanan, Institut
Virologi Wuhan dan bandara internasional.
Baca Juga:
Lab di Amerika Uji Coba Virus Covid Super, Daya Bunuh 80%
Namun, tidak lama setelah informasi pasien su menjadi
sorotan dunia, Yu meminta jurnalis mencabut informasi ini. Ia mengeklaim jika
tanggal yang dimasukkan salah. Menurutnya, semua kasus yang dicurigai sebelum 8
Desember masih memerlukan verifikasi.
Sedangkan informasi dari pejabat AS, para peneliti di Wuhan
dikumpulkan pada akhir 2019 oleh Pemerintah China dalam rangka pemeriksaan.
Diduga seluruh percakapan telepon, teks dan email mereka
disadap oleh Pemerintah China demi membatasi informasi seputar COVID-19.
Baca Juga:
Pembatasan Covid-19 di China Makin Ekstrem, Warganya Pun Makin Frustasi
Sebelumnya, berdasarkan catatan pemerintah China, diduga
pasien pertama yang terinfeksi virus corona merupakan penduduk Hubei berusia 55
tahun.
Pasien yang tidak disebutkan identitasnya itu terinfeksi
virus corona pada 17 November 2019. Virus ini diyakini muncul pada awal
Desember 2019.
Setelah penduduk Hubei berusia 55 tahun itu terinfeksi virus
corona, sebanyak satu hingga lima kasus virus corona terus dilaporkan hampir
setiap harinya.