Setelah surat itu disampaikan, kelima kardinal masih tak puas dengan jawaban Paus dan kembali mengirim surat yang sama pada 21 Agustus.
Paus Fransiskus pun membalas surat kedua tersebut dengan mengisyaratkan bahwa gereja berpeluang memberikan berkat kepada pasangan sesama jenis.
Baca Juga:
Keuskupan Ruteng Jatuhkan Hukuman Berat kepada Pastor yang Terbukti Melakukan Perzinahan
Tanggapan Paus Fransiskus ini sendiri berlawanan dengan pernyataannya pada Maret lalu, kala dia menyebut gereja tidak akan memberkati pernikahan sesama jenis karena mereka "tidak bisa memberkati dosa."
Tanggapan terbaru ini tampaknya menjadi persetujuan bagi Gereja Jerman yang pada Maret memutuskan untuk memberkati pasangan LGBTQ+. Setelah keputusan itu, pada Agustus, beberapa imam gereja di Kota Cologne memberkati pernikahan sesama jenis.
Sementara itu, terkait imam perempuan, Paus Fransiskus menegaskan bahwa Gereja Katolik tak punya otoritas untuk menahbiskan perempuan, dengan mengutip pernyataan mendiang Paus John Paul II pada 1994.
Baca Juga:
Presiden Joko Widodo Bakal Resmikan Gereja Katedral Kupang
Namun demikian, Paus Fransiskus mengatakan masalah ini perlu dipelajari untuk mencerahkan mereka yang meragukan soal itu.
"Jika tidak dipahami dan konsekuensi praktis dari perbedaan-perbedaan ini tidak ditarik, akan sulit untuk menerima bahwa imam hanya diperuntukkan bagi pria dan kita tidak akan bisa mengakui hak-hak perempuan atau kebutuhan bagi mereka untuk berpartisipasi, dalam berbagai cara, dalam kepemimpinan di Gereja," kata Paus Fransiskus dalam suratnya.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.