WahanaNews.co | Rusia didesak agar segera mengakhiri perang di Ukraina usai melakukan dua bulan invasi militer.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang diselenggarakan Amerika Serikat pada Kamis (5/5).
Baca Juga:
Lithuania Bikin Rusia Emosi, Perang Dunia Kian Dekat
"Invasi Rusia ke Ukraina merupakan pelanggaran integritas teritorial dan piagam PBB. Itu harus diakhiri demi rakyat Ukraina, Rusia, dan seluruh dunia," ujar Guterres dikutip AFP.
Tidak hanya Guterres, mayoritas negara anggota Dewan Keamanan PBB juga menyerukan supaya Rusia mengakhiri perang tersebut. Mereka adalah China, Amerika Serikat, Irlandia, Prancis dan Meksiko.
Pentolan PBB itu juga menyampaikan perlu solusi damai untuk kedua negara tersebut.
Baca Juga:
Putin Diyakini Segera Umumkan Perang Dunia III
Senada, Norwegia dan Meksiko juga mendukung upaya Sekjen PBB itu soal tawaran jasa dalam mencari solusi damai.
Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsa juga buka suara. "Setiap kesempatan harus digunakan untuk mencapai perdamaian," kata Kyslytsa.
Sementara itu, Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun menegaskan hanya diplomasi yang akan mengakhiri pertempuran. Ia juga mengkritik pengiriman senjata ke Ukraina.
Namun, seruan tersebut belum pasti akan menjadi pernyataan bersama Dewan Keamanan PBB.
Wakil Duta Besar Rusia Dmitry Polyanskiy menyatakan 'masih ada waktu' saat ditanya apakah Moskow menyetujui seruan itu atau tidak.
Ukraina masih berada dalam gempuran Rusia usai Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi pada 24 Februari lalu. Hari-hari setelah itu, ledakan dan pertempuran terus terjadi.
Kini, Rusia tengah mengintensifkan serangan di Timur Ukraina. Mereka bahkan disebut akan menggempur besar-besaran negara tetangganya itu sebelum 9 Mei.
Di tanggal itu pula, Putin dilaporkan akan mengumumkan perang secara resmi. Hal ini kemungkinan akan membuat Kremlin mengerahkan seluruh kekuatan termasuk pasukan cadangan dan wajib militer.
Tanggal 9 Mei merupakan Hari Kemenangan Rusia untuk memperingati keberhasilan mereka melawan Jerman saat Perang Dunia II. [rsy]