WahanaNews.co | Bank Sentral AS, The Federal Reserve, melarang para pejabat tinggi di bank sentral untuk melakukan pembelian saham dan membatasi aktivitas investasi mereka lainnya sekitar enam minggu.
Kebijakan ini menyusul laporan perdagangan yang dilakukan oleh sejumlah pejabat secara aktif yang memicu kegemparan terkait masalah etika.
Baca Juga:
Gubernur BI Prediksi The Fed Dongkrak Suku Bunga 4 Kali di 2022
Mengutip CNBC, para pejabat harus memberikan pemberitahuan 45 hari sebelum membeli atau menjual sekuritas apa pun yang masih diperbolehkan dalam aturan terbaru.
Mereka juga akan diminta untuk memegang sekuritas setidaknya selama satu tahun, dan mereka tidak dapat membeli atau menjual dana selama "tekanan pasar keuangan yang meningkat”.
"Aturan baru yang keras ini meningkatkan standar untuk meyakinkan publik bahwa kami mempertahankan fokus tunggal pada misi publik Federal Reserve," kata Ketua Dewan Federal Reserve, Jerome Powell, dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
Mulai Khawatir, Jokowi Minta Jajarannya Pantau Terus Ekonomi AS-China
Dalam siaran persnya, The Fed mengatakan, aturan baru itu dimaksudkan untuk membantu menjaga bahkan mencegah munculnya konflik kepentingan dalam waktu keputusan investasi.
"Saya berharap tindakan cepat akan memungkinkan kami untuk melupakan ini dan membuat kembali fokus pada pekerjaan di depan," kata Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic, kepada CNBC selama wawancara "Closing Bell".
Aturan tersebut muncul setelah pengungkapan bahwa beberapa pejabat The Fed telah membeli dan menjual saham pada saat kebijakan bank sentral dirancang untuk meningkatkan fungsi pasar, terutama selama krisis Covid-19.