WahanaNews.co | Pembunuh berantai asal Prancis, Charles Sobhraj, kini dibebaskan dari tahanan Nepal, Jumat (23/12), setelah dipenjara selama 19 tahun.
Diberitakan AFP, pria 78 tahun yang menjadi inspirasi serial Netflix 'The Serpent' itu bakal dipulangkan ke Prancis dalam 15 hari ke depan, menurut pengadilan Nepal.
Baca Juga:
Wowon Berencana Habisi Semua TKW Peserta Penggandaan Uang
"Apa yang bakal dia lakukan setelah ini akan diputuskan setelah dia diserahkan ke kantor imigrasi. Dia punya masalah jantung, jadi dia ingin mendapat perawatan di Rumah Sakit Gangalal," kata pengacaranya, Gopal Shiwakoti Chintan.
Pengadilan mulanya memutuskan Sobhraj dibebaskan pada Rabu (21/12) karena alasan kesehatan.
Namun pembebasannya itu ditunda karena masalah hukum dan logistik hingga baru dibebaskan pada Kamis (22/12).
Baca Juga:
Beda Pengakuan Duloh dan Wowon Serial Killer soal Eksekusi Maemunah
Chintan mengatakan Sobhraj tak masalah dengan penundaan pembebasannya itu.
"Dia tidak keberatan menetap satu malam lagi di penjara," katanya.
Juru bicara menteri luar negeri Prancis mengatakan kedutaan besar mereka di Nepal saat ini sedang memantau hal tersebut. Jika memang pembunuh berantai itu hendak dipulangkan, mereka akan mengabulkannya.
"Jika permintaan pengembalian diberitahukan, Prancis harus mengabulkannya karena Sobhraj merupakan warga negara Prancis," kata juru bicara menteri luar negeri Prancis.
Sobhraj merupakan warga asal Prancis yang dipenjara karena membunuh lebih dari 20 turis Barat pada 1970-an. Dia berpura-pura menjadi penjual perhiasan sebelum akhirnya membius, merampok, dan membunuh korbannya.
Dia pertama kali melakukan pembunuhan pada 1975 terhadap seorang perempuan Amerika yang ditemukan tewas di pantai dengan mengenakan bikini.
Dia lalu dijuluki 'pembunuh bikini' dan dikaitkan dengan lebih dari 20 aksi pembunuhan lainnya.
Sobhraj akhirnya ditahan di India pada 1976 dengan hukuman 21 tahun penjara. Dia kemudian kabur pada 1986 namun ditangkap dan kembali ditahan.
Setelah dibebaskan pada 1997, dia sempat tinggal di Paris dan melakukan wawancara bersama jurnalis. Dia memutuskan kembali ke Nepal pada 2003.
Tak lama setelah itu, Sobhraj ditemukan bermain baccarat di sebuah kasino dan ditangkap.
Pengadilan di Nepal lalu menjebloskan dia penjara seumur hidup karena kasus pembunuhan turis Amerika Serikat, Connie Jo Bronzich, pada 1975. Sepuluh tahun kemudian, dia juga diputus bersalah atas tuduhan pembunuhan terhadap teman Bronzich.
Namun, Sobhraj mengaku tak bersalah atas pembunuhan dua turis tersebut dan mengaku tak pernah ke Nepal saat itu.
"Aku benar-benar tidak melakukannya," katanya kepada AFP pada 2007 saat dipenjara di Penjara Pusat Kathmandu.[zbr]