Sebelum tembakan meletus, Abe berpidato dan berkampanye untuk Kei Sato, anggota Majelis Tinggi Parlemen dari Partai Demokrat Liberal (LDP) yang kembali ikut pemilihan.
Foto-foto yang beredar dari lokasi menunjukkan si pelaku berdiri di belakang Abe yang saat itu masih berpidato.
Baca Juga:
Diprotes Warga, Jepang Akan Gelontorkan Rp 178 M untuk Pemakaman Shinzo Abe
Para saksi mata mengatakan seorang pria dengan senjata bergerak hingga beberapa meter dari Abe dan melepas dua tembakan ke mantan perdana menteri, yang langsung rubuh di tengah jeritan orang-orang di sekitarnya.
Para petugas keamanan segera menyerbu dan melumpuhkan si pelaku, yang terlihat diam di tempatnya tanpa upaya untuk kabur.
Menurut polisi, senjata rakitan yang dipakai terbuat dari metal dan kayu, dan dibungkus lakban hitam. Sejumlah senjata rakitan dan bahan peledak kemudian ditemukan di rumah tersangka.
Baca Juga:
Kunjungi Jepang, Jokowi Ajak PM Kishida Hadiri KTT G20 di Bali
Abe meninggal karena dua luka tembakan di lehernya, dan juga kerusakan jantung.
Beberapa menit setelah tertembak, dia masih sadar dan responsif, tetapi dokter mengatakan tanda-tanda vitalnya sudah hilang ketika Abe tiba untuk perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Nara Medical University.
Petugas medis bekerja selama beberapa jam untuk menyelamatkan nyawanya dan memberi lebih dari 100 unit transfusi darah, sebelum Abe akhirnya dinyatakan meninggal pukul 17:03 waktu setempat (15:03 WIB).