WAHANANEWS.CO - Paus Fransiskus yang telah berusia 88 tahun divonis mengidap infeksi polimikroba. Ia dirawat karena pneumonia di kedua paru-parunya. Fransiskus membutuhkan dukungan oksigen secara berkala, meskipun ia mampu bernapas sendiri dan makan tanpa bantuan.
Kondisinya akan terus dipantau secara ketat dalam beberapa hari mendatang untuk menilai bagaimana tubuhnya merespons perawatan yang sedang berlangsung. Dokter menilai Paus akan tetap dirawat di rumah sakit setidaknya hingga minggu depan.
Baca Juga:
Pesan Natal Paus Fransiskus: Seruan Damai untuk Dunia yang Terluka oleh Perang
Dilansir dari republika.co.id, tim medis telah menyatakan jika kondisi Paus Fransiskus tidak mengancam jiwa, meskipun pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu masih dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma, Italia.
Salah satu dokter yang mengawasi perawatan Paus, Profesor Sergio Alfieri, mengatakan meskipun kondisi kesehatan Paus masih serius, tetapi tidak ada risiko langsung terhadap nyawanya.
"Apakah ia sudah pulih dari bahaya? Belum. Tetapi jika pertanyaannya adalah 'Apakah ia dalam ancaman kematian?', jawabannya adalah 'tidak," ujar Alfieri. kemarin.
Baca Juga:
Shalawat Badr dan Gendhing Kebo Giro Bergema di Pelataran Basilika Santo Petrus Vatikan
Sementara itu, Vatikan telah meminta doa untuk kesembuhannya. Ini adalah keempat kalinya Paus asal Argentina itu dirawat di RS Gemelli.
Pada 2021, Paus Fransiskus menjalani operasi usus besar di rumah sakit tersebut. Ia juga pernah dirawat karena infeksi pernapasan pada 2023, dan meninggalkan rumah sakit setelah tiga hari.
Fransiskus kemudian dirawat di rumah sakit beberapa bulan kemudian untuk menjalani operasi perut karena hernia.
Paus Fransiskus mungkin mengundurkan diri jika ia menghadapi tantangan serius dalam memenuhi tugasnya, kata Kardinal Gianfranco Ravasi kepada radio Italia RTL 102.5 pada Kamis (20/2/2025) lalu.
“Tidak diragukan lagi bahwa, jika ia berada dalam situasi di mana kemampuannya untuk melakukan kontak langsung seperti yang ia sukai untuk dapat berkomunikasi secara langsung, tajam, dan tegas terganggu, maka saya yakin ia bisa memutuskan untuk mengundurkan diri,” kata Ravasi.
Ia menegaskan semangat Paus untuk terus berjuang, tetapi mengakui kompleksitas masalah kesehatannya yang telah membuatnya dirawat di rumah sakit baru-baru ini.
Kepala Negara Vatikan itu beberapa kali dirawat di rumah sakit dalam beberapa tahun terakhir, hingga membuat publik berspekulasi tentang kemungkinan pengunduran dirinya.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]