WahanaNews.co | Pengakuan mantan pejabat negara di Inggris terkait statusnya sebagai muslim ternyata jadi pertimbangan atasannya.
Mantan Menteri Muda Transportasi Inggris, Nusrat Ghani, mengaku dirinya dipecat dari kabinet pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson hanya karena statusnya sebagai perempuan Muslim.
Baca Juga:
Mengenal Olahraga Bulutangkis dan Sejarah Penemuannya
Menurut Ghani, dirinya dipecat karena keyakinannya sebagai seorang Muslim telah membuat sesama rekannya di parlemen dan pemerintahan tidak nyaman.
Perempuan 49 tahun itu kehilangan pekerjaan sebagai menteri muda transporatsi pada 2020. Saat itu, komisi penegak disiplin parlemen mengatakan kepada Ghani bahwa keyakinannya sebagai seorang beragama Islam menjadi masalah pemecatannya.
"Saya diberitahu bahwa pada pertemuan perombakan kabinet di Downing Street bahwa isu Muslim telah diangkat menjadi sebuah masalah, bahwa status saya sebagai 'menteri wanita Muslim' membuat rekan-rekan saya tidak nyaman," kata Ghani kepada surat kabar Sunday Times seperti dikutip Reuters pada Minggu (23/1).
Baca Juga:
Begini Sejarah Permainan Sepak Bola dan Perkembangannya
Ghani mengakui,apa yang dialaminya telah menggoyahkan kepercayaannya, terutama terhadap partai Konservatif yang berkuasa.
Bahkan dia kerap berpikir apakah akan melanjutkan statusnya sebagai anggota parlemen setelah apa yang dialaminya selama ini.
"Saya tidak bisa berpura-pura bahwa ini tidak menggoyahkan kepercayaan saya pada partai dan saya kadang-kadang mempertimbangkan apakah akan melanjutkan sebagai anggota parlemen," papar Ghani.