Pemerintah juga ingin melanjutkan, meskipun tidak selalu dengan cara yang sama.
Argentina telah berpegang teguh pada resolusi PBB 1965 yang tidak mengikat yang mengakui sengketa kedaulatan, sejak tahun 1830-an.
Baca Juga:
Singa Betina Bangkit! Inggris Taklukkan Italia 2-1 Lewat Perjuangan Ekstra
PBB mengundang pemerintah Argentina dan Inggris untuk merundingkan solusi.
Negara Amerika Selatan itu kurang antusias mengakui hak untuk menentukan nasib sendiri yang diabadikan dalam Piagam PBB yang dilakukan penduduk Falkland pada 2013.
Dengan hasil: 99,8 persen dari mereka memilih untuk tetap menjadi Inggris.
Baca Juga:
Muse Kembali ke Jakarta Setelah 18 Tahun, Siap Guncang Ancol September 2025
Argentina telah lama berusaha untuk mencapai klaimnya dengan cara diplomatik, tetapi hal itu secara dramatis ditinggalkan oleh kediktatoran militer dalam invasinya yang naas pada tahun 1982.
“Apa yang tidak dapat dipahami Eropa, bagaimana orang bisa memuji para diktator setelah invasi," kata pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 1980 Adolfo Perez Esquivel, baru-baru ini.
“Sangat sulit menjelaskan, Falklands menjadi klaim nasional dan bukan dukungan untuk kediktatoran," tambahnya.