WahanaNews.co | Untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Ibu Kota Sudan imbas konflik bersenjata yang terjadi di sana, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri masih melakukan berbagai persiapan.
"Terkait WNI di Sudan, Pemerintah RI sedang terus bekerja mempersiapkan evakuasi," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, dikutip dari CNNIndonesia Minggu (23/4).
Baca Juga:
Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Relawan Diskusikan Rencana Aksi Mitigasi Bencana Alam
Kendati demikian, Judha tak menjelaskan secara detail soal rencana evakuasi tersebut. Ia hanya menyebut pihaknya tengah berkoordinasi sejumlah pihak untuk proses evakuasi para WNI.
"Koordinasi dengan PBB dan beberapa misi asing di Sudan dilakukan. Mohon doanya," ucap dia.
Perang saudara di Sudan pecah pada 15 April lalu. Imbasnya, sejumlah negara pun buru-buru mengevakuasi warganya karena bentrokan tak kunjung usai.
Baca Juga:
Jenderal Armageddon Dicopot dari Jabatannya Sebagai Kepala Pasukan Ruang Angkasa
Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 420 orang tewas dalam konflik antar pasukan militer itu. Sementara 3.700 orang lainnya tercatat mengalami luka-luka.
Selain itu, lebih dari dua per tiga rumah sakit di Khartoum dan negara-negara tetangga kini juga tak lagi berfungsi. Serikat dokter jug mengabarkan setidaknya empat rumah sakit di Kordofan Utara menjadi sasaran penembakan.
Sejumlah negara yang mengevakuasi warganya dari Sudan di antaranya Amerika Serikat, Arab Saudi, Kuwait, Irak, Prancis, Korea Selatan, Inggris, Jepang hingga China.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengevakuasi WNI dari Khartoum. Namun upaya evakuasi dan bantuan logistik memang sulit dilakukan.
"Persiapan evakuasi terus dimatangkan sambil menunggu saat tepat untuk dapat melakukan evakuasi, dengan terus mempertimbangkan keselamatan WNI," kata Retno dalam konferensi pers virtual pada Kamis (20/4). [tum/alp]