"Sinagoga sedang dibakar. Ratusan
mobil dibakar. Ratusan preman Arab berkeliaran di jalan... Perang
saudara telah meletus di Lod," ujarnya.
"Semua pekerjaan yang telah kami
lakukan di sini selama bertahun-tahun [hidup berdampingan] sia-sia," kesal
Wali Kota tersebut.
Baca Juga:
Anggota Parlemen Israel Pimpin Penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa
Revivo mengatakan, komunitas lokal dihasut oleh "kaum Islamis" dan
menyebut kerusuhan itu sebagai "intifada", sebuah istilah Palestina
untuk pemberontakan melawan Israel.
Revivo memperingatkan bahwa
orang-orang Yahudi Ortodoks-Nasionalis di kotanya memiliki senjata
dan bersedia menggunakannya.
Dia sebelumnya menyerukan kepada
pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat dan mengirim pasukan untuk
memulihkan ketertiban, karena situasinya menjadi "terlalu besar untuk
polisi".
Baca Juga:
Pejuang “The Lions Den” Tembak Mati Tentara Israel
"Anda tidak mengerti apa yang
terjadi di sini. Ini lebih buruk dari rudal Gaza," katanya.
Seruan itu dituruti PM Netanyahu yang
mengumumkan keadaan darurat di Lod.
Pemimpin Israel itu juga mengatakan
bahwa batalion perbatasan dari Yudea dan Samaria --istilah Israel untuk Tepi Barat-- akan ditempatkan segera untuk memulihkan hukum dan ketertiban di
Lod dan semua bagian di wilayah itu.