Ngaih Don juga diperlakukan tak manusiawi yakni hanya boleh
tidur lima jam pada malam hari, diberi makanan sedikit hingga berat tubuhnya
berkurang sampai 38 persen saat bekerja untuk keluarga Gaiyathiri.
Sebagai informasi, seperti dilansir dari CNN, penderitaan
ART di Singapura mendapatkan perhatian luas pada 2021 silam, di mana pada Mei
tahun itu setidaknya ada 10 pekerja domestik yang jatuh dari gedung apartemen
tinggi karena disuruh membersihkan jendela.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan dan Kejari Barito Utara Kawal Kepatuhan Badan Usaha dalam JKN
Sejumlah kematian pun terjadi setiap tahun meski ada hukum
di Singapura yang melarang ART diberi tugas berbahaya. Para aktivis pemerhati
HAM menyatakan itu terjadi karena minimnya penegakan hukum dari pihak
berwenang.
Meskipun ada seruan untuk perubahan selama bertahun-tahun,
hanya ada sedikit perbaikan atau reformasi sejati. Sebuah kajian pada 2017
silam yang melibatkan hampir 800 pekerja rumah tangga di Singapura menemukan
bahwa sekitar 60% mengalami eksploitasi oleh majikan, dengan pekerja melaporkan
upah rendah, sedikit waktu istirahat dan pelecehan verbal dan fisik. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.