Itu memaksa PBB untuk memotong jatah untuk jutaan orang di tempat-tempat seperti Yaman.
Beasley memperingatkan jika konflik di Ukraina tidak berakhir, dunia akan membayar harga yang mahal.
Baca Juga:
Tak Peduli Tahun Baru, Rusia Enggan Gencatan Senjata di Ukraina
"Hal terakhir yang ingin kami lakukan karena Program Pangan Dunia adalah mengambil makanan dari anak-anak yang kelaparan untuk diberikan kepada anak-anak yang kelaparan," katanya.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menolak tuduhan bahwa tindakan Moskow di Ukraina telah menyebabkan turbulensi serius di pasar makanan global.
Dia justru menyalahkan sanksi Barat terhadap Rusia.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Rusia menyebut invasinya sebagai operasi militer khusus yang bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur militer Ukraina.
Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang sangat menyesalkan "agresi" Rusia dan menuntut Rusia menarik pasukannya.
Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman, mengatakan sanksi dewan tidak memicu krisis pangan global.