WahanaNews.co, Jakarta - Setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan yang memungkinkan perjalanan aman bagi kapal yang membawa biji-bijian dari pelabuhan Ukraina, harga pangan global kian mahal bulan lalu.
Dikutip dari CNNIndonesia.com melansir CNN, Jumat (4/8/2023), Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mencatat Indeks Harga Pangan global naik 1,3 persen pada Juli 2023 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Indeks bulanan, yang melacak berbagai komoditas pangan, masih turun hampir 12 persen dari Juli 2022.
Namun, keputusan Rusia untuk menarik diri dari kesepakatan yang didukung PBB mendorong harga biji-bijian dan minyak bunga matahari naik.
PBB menerangkan kesepakatan itu memungkinkan ekspor hampir 33 juta metrik ton makanan melalui pelabuhan Ukraina.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Kesepakatan itu telah diperbarui tiga kali, tetapi Rusia telah berulang kali mengancam akan menarik diri, dengan alasan terhambat dalam mengekspor produknya sendiri.
Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memanfaatkan ancaman tersebut, dan mengatakan bahwa tujuan utama dari pakta tersebut - untuk memasok biji-bijian ke negara-negara yang membutuhkan - "belum terealisasi".
Pekan lalu, Putin mengatakan Rusia dapat menggantikan ekspor biji-bijian Ukraina ke "negara-negara Afrika yang paling membutuhkan," menambahkan bahwa pengiriman biji-bijian gratis ke enam negara, termasuk Somalia dan Eritrea, akan dilakukan dalam empat bulan ke depan.