WahanaNews.co, Jakarta - Seharusnya Ukraina tidak terus mengharapkan bantuan 1 juta peluru artileri secara gratis dari Uni Eropa (UE), demikian diungkapkan oleh komisioner pasar dalam negeri UE, Thierry Breton.
Pernyataan tersebut merupakan tanggapan terhadap keluhan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang menyatakan bahwa UE tidak memenuhi janjinya kepada Kyiv terkait pasokan senjata tersebut yang diperlukan untuk melawan invasi Moskow yang telah berlangsung selama dua tahun.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Zelensky sebelumnya mengkritik bahwa UE gagal mencapai target pengiriman 520.000 peluru artileri yang seharusnya diberikan kepada Kyiv pada bulan Maret.
“Dari sejuta peluru artileri yang dijanjikan Uni Eropa kepada kami, sayangnya bukan 50% yang datang, tapi 30%,” katanya.
Ketika ditanya tentang respons atas pernyataan Zelensky tersebut, Breton menepis dan menganggapnya sebagai komentar yang keliru.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Menurutnya, angka-angka yang dikutip oleh Zelensky tidak sesuai dengan kenyataan. Breton menambahkan bahwa Kyiv mengharapkan semua peluru yang dijanjikan itu disumbangkan, namun hal itu tidak pernah terjadi.
“Saya berkata: ‘menyediakan’ dan bukan ‘memberi secara gratis’,” kata Breton kepada France Info, Senin, yang dilansir RT, Selasa (5/3/2024).
Breton menyatakan bahwa Uni Eropa memperkirakan Ukraina akan memberikan pembayaran setidaknya sebagian dari pasokan peluru artileri tersebut.