WAHANANEWS.CO, Jakarta - Duta Besar Israel untuk Austria, David Roet, terekam dalam sebuah video rahasia saat mengusulkan eksekusi mati bagi remaja Palestina yang terlibat dalam konflik bersenjata.
Rekaman tersebut dibuat dalam sebuah pertemuan tertutup dengan komunitas Yahudi di Innsbruck, Austria, pada Kamis (20/3/2025).
Baca Juga:
Polri Pulangkan 29 WNI yang Diduga Terlibat Judi Online dan Penipuan di Filipina
"Harus ada hukuman mati bagi remaja yang membawa senjata atau granat," ujar Roet dalam video yang dikutip Middle East Eye, Minggu (23/3/2025).
Namun, Roet tidak memberikan bukti adanya anak-anak bersenjata di Gaza dalam pernyataannya itu.
Rekaman ini muncul hanya dua hari setelah Israel dituduh melanggar kesepakatan gencatan senjata di Gaza pada 18 Maret, yang menyebabkan lebih dari 500 warga Palestina tewas, termasuk hampir 200 anak-anak.
Baca Juga:
Story Telling, Torsa dan Turi-turian Aek Rangat Danau Toba
Dalam video yang sama, Roet tampak meremehkan tingginya jumlah korban sipil di Gaza. Ia menyatakan, "Jika Anda percaya bahwa tidak ada (orang) yang tidak terlibat di Gaza, berarti Anda percaya bahwa Israel sengaja menargetkan bayi, yang tentu saja tidak benar."
Menurut data Unicef, lebih dari 14.500 anak telah menjadi korban agresi militer Israel di Gaza sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023.
Jumlah ini belum termasuk korban tambahan setelah gencatan senjata dilanggar.
Secara keseluruhan, perang telah merenggut lebih dari 50.000 nyawa warga Palestina, dengan 113.000 lainnya mengalami luka-luka. Sekitar 10.000 orang masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.
Dalam pertemuan yang sama, Roet juga menyinggung rencana pembangunan kembali Gaza.
Ia mempertanyakan apakah Eropa masih bersedia berinvestasi di wilayah tersebut.
"Apakah Eropa akan cukup gila untuk menginvestasikan uang lagi di Gaza? Jadi, kita harus menghancurkannya lagi lain kali," katanya.
Roet juga mengklaim memiliki akses langsung ke Kanselir Austria, Christian Stocker, melalui WhatsApp. Ia menyebut dirinya sebagai satu-satunya diplomat yang telah berdialog langsung dengan Stocker untuk memastikan hubungan antara Austria dan Israel tetap erat.
Pernyataan Roet ini menuai kecaman dari seorang aktivis yang merekam pertemuan tersebut secara diam-diam.
"Saya merasa muak dengan ketenangan dalam suara Roet saat ia menyampaikan pernyataan ini. Tidak ada yang bereaksi ketika ia mengusulkan hukuman mati untuk anak-anak," ujar aktivis tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa sikap seperti ini mencerminkan betapa korupnya situasi ketika pihak yang memiliki kekuatan untuk membawa perubahan justru mendukung kejahatan perang sebagai solusi.
Aktivis itu menyerukan kepada publik untuk menolak wacana fasis yang memperburuk penderitaan rakyat sipil.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]