WahanaNews.co, Yerusalem - Israel mengungkapkan usulan kesepakatan baru pertukaran tahanan dengan Hamas serta gencatan senjata di Jalur Gaza, menurut laporan media Israel pada Kamis (25/4/2024).
Kabinet keamanan Israel bersidang untuk mengembangkan inisiatif baru menyangkut pembebasan sandera yang ditahan di Gaza, menurut Channel 13 Israel.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Melansir Anadolu, Kamis (26/4/2024), negosiator Israel kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kabinet memaparkan sebuah rencana baru yang akan disampaikan kepada Hamas oleh para mediator, kata laporan media tersebut.
Usulan baru ini, yang belum diumumkan secara resmi, dilaporkan berisi tuntutan agar Hamas membebaskan lebih dari 20 warga Israel yang mereka tawan.
Kesepakatan itu mungkin tidak mencakup pembebasan 40 sandera yang diminta Israel pada minggu-minggu sebelumnya, menurut saluran televisi tersebut.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Perjanjian yang diusulkan itu disebutkan akan memerlukan penerapan gencatan senjata selama beberapa minggu di Jalur Gaza, juga penarikan pasukan Israel dari wilayah kantung selama periode tersebut.
Sebagai imbalan, rincian rasio pertukaran atau yang disebut "kunci" kesepakatan, yaitu jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan untuk setiap tahanan Israel di Gaza, akan ditentukan kemudian.
Namun, saluran televisi itu mengatakan bahwa Israel di bawah usulan baru tersebut tidak akan terikat untuk menahan diri dari peperangan di kemudian hari, dan tidak diperlukan jaminan internasional dalam hal ini.