WahanaNews.co | Sebuah pesawat pengebom strategis B-1B milik Amerika Serikat (AS) akan berpartisipasi dalam latihan udara gabungan yang tengah berlangsung dengan Korea Selatan (Korsel). Keterlibatan pesawat pengebom AS itu diumumkan setelah rentetan peluncuran rudal yang dilakukan Korea Utara (Korut).
Seperti dilansir AFP, Sabtu (5/11/2022), Pyongyang meluncurkan rentetan rudal, termasuk rudal balistik antarbenua dan satu rudal yang jatuh di dekat perairan Korsel untuk pertama kali sejak Perang Korea tahun 1953, pada Rabu (2/11) dan Kamis (3/11) waktu setempat.
Baca Juga:
Ultimatum Iran, AS Siap Jor-joran Bela Israel
AS dan Korsel telah memperingatkan bahwa serangkaian peluncuran itu bisa berujung pada uji coba nuklir oleh Korut, yang akan menjadi uji coba nuklir pertama sejak tahun 2017 lalu.
Merespons aktivitas Korut, Washington DC dan Seoul memutuskan untuk memperpanjang latihan udara gabungan hingga Sabtu (5/11) ini.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel, yang enggan disebut namanya, menuturkan kepada AFP bahwa sebuah pesawat pengebom strategis B-1B milik Angkatan Udara AS akan berpartisipasi dalam hari terakhir latihan gabungan bernama Vigilant Storm itu.
Baca Juga:
Lalu lintas Perdagangan AS Terguncang Usai Kehancuran Jembatan Baltimore
Latihan gabungan tahunan itu sebelumnya dijadwalkan digelar pada Senin (31/10) hingga Jumat (4/11) waktu setempat, namun diperpanjang setelah Korut meluncurkan rudal-rudalnya pekan ini.
"B-1B dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam latihan sore," ucap pejabat pertahanan Korsel tersebut.
Aksi pamer kekuatan itu dilakukan sehari setelah Korsel mengerahkan jet-jet tempurnya untuk merespons apa yang disebutnya sebagai mobilisasi 180 pesawat tempur Korut.