WahanaNews.co | Pemerintah Amerika Serikt mulai memberlakukan larangan bagi pesawat Rusia yang melintas di wilayah udara AS.
Hal tersebut disampaikan langsung Presiden Amerika Serikat Joe Biden melalui pidato kenegaraan, Selasa (1/3) kemarin dikutip dari AFP.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Sambangi Gedung Putih, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik dengan AS
Aksi pemblokiran wilayah udara yang dilakukan AS telah lebih dulu dilakukan oleh Kanada dan sejumlah negara Eropa lainnya. Reaksi tersebut merupakan jawaban atas invasi Rusia terhadap Ukraina yang telah berjalan sepekan.
Invasi Rusia atas Ukraina masih terus berlanjut. Teranyar, serangan militer terjadi di sebuah kota kecil Borodjanka, Ukraina. Bom menghancurkan dua gedung apartemen pada Selasa (1/3). Borodjanka terletak sekitar 50 kilometer dari pusat kota Kiev.
Beberapa jam sebelumnya, Kota Zhytomyr Ukraina juga dihantam rudal jelajah Rusia. Serangan ini mengakibatkan empat orang tewas.
Baca Juga:
Demokrat Tuding Keputusan Biden sebagai Penyebab Kegagalan Harris Hadapi Trump
Mengutip Reuters, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko mengatakan misil tersebut diarahkan ke dekat pangkalan udara di kota itu.
Rusia memperingatkan warga Kiev untuk segera tinggalkan kota itu karena akan kembali menghujani ibu kota Ukraina tersebut dengan rudal. Militer Rusia juga dilaporkan akan mengubah strategi mereka dengan membombardir area perumahan.
Di sisi lain, AS memastikan tidak takut ancaman Rusia yang mewanti-wanti akan terjadi perang nuklir di dunia.
Biden merespons pertanyaan dari salah satu wartawan pada konferensi pers di Gedung Putih, Washington, apakah rakyat AS takut dengan kemungkinan perang nuklir. Ia dengan tegas menjawab "tidak", dikutip dari Reuters.
Sementara itu dalam sebuah forum terpisah, Parlemen Uni Eropa mengadopsi resolusi yang menyerukan blok tersebut "bekerja lebih cepat" dalam memberikan Ukraina status calon anggota pada Selasa (1/3) malam.
Adopsi itu disepakati mayoritas parlemen Uni Eropa menyusul desakan Ukraina yang menuntut proses keanggotaannya dipercepat di tengah invasi Rusia yang kian menggila. [bay]