WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto mengguncang Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York dengan pidato berapi-api yang menegaskan kembali solusi dua negara bagi Israel dan Palestina, Selasa (23/9/2025).
Dalam sesi debat umum yang berlangsung di markas besar PBB, Amerika Serikat, Prabowo menyampaikan hal itu sebagai penutup pidatonya yang berdurasi sekitar 13 menit.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Serukan Dukungan Global untuk Solusi Dua Negara di PBB
"Sebagai penutup, saya ingin menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina. Palestina harus merdeka, tetapi kita juga harus, kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan dan keamanan Israel," ujar Prabowo.
Ia menegaskan hanya dengan cara itulah kedamaian sejati bisa tercapai tanpa kebencian maupun kecurigaan.
"Hanya dengan demikianlah kita dapat mencapai kedamaian sejati, dan tidak ada lagi kebencian, dan tidak ada lagi kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara ini," ucap Presiden ke-8 Indonesia itu.
Baca Juga:
Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB ke-80 Jadi Momentum Bersejarah Indonesia di Panggung Global
Prabowo melanjutkan dengan menyampaikan pesan persaudaraan lintas agama di hadapan dunia internasional.
"Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, semua agama, kita harus hidup sebagai satu keluarga manusia."
"Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dalam mewujudkan visi ini. Apakah ini mimpi? Mungkin, tetapi inilah mimpi indah yang harus kita wujudkan bersama."
Pernyataan itu disambut dengan tepuk tangan meriah dari hadirin Sidang Umum PBB.
Selain menyinggung Palestina dan Israel, Prabowo juga menyampaikan kesiapan Indonesia mengerahkan 20.000 anak bangsa untuk misi perdamaian dunia.
Presiden yang mendapat giliran ketiga dalam sesi tersebut menegaskan bahwa pasukan Indonesia akan ditempatkan di berbagai titik konflik, mulai dari Gaza, Ukraina, Sudan, hingga Libya.
"Di mana pun perdamaian perlu ditegakkan, kami siap. Kami akan memikul beban itu bersama dunia," kata Prabowo.
"Kami akan terus mengabdi di tempat perdamaian membutuhkan penjaga. Bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan mengerahkan pasukan di lapangan," tegasnya.
Sidang Umum ke-80 PBB ini menjadi kesempatan keenam bagi Presiden Indonesia untuk menyampaikan pidato di forum tertinggi dunia tersebut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mendapat kesempatan berbicara secara virtual pada Sidang Umum ke-75 saat pandemi Covid-19 pada 23 September 2020, lalu kembali pada edisi ke-76 tahun berikutnya.
Di Sidang Umum ke-80 ini, Prabowo mendapat giliran pidato ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]