WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketegangan di Timur Tengah kian meningkat setelah serangan udara Israel menewaskan sejumlah tokoh penting dalam lingkaran militer Iran.
Ayatollah Ali Khamenei kini disebut-sebut mengalami isolasi strategis paling serius sejak memegang tampuk kekuasaan tertinggi di Iran.
Baca Juga:
Iran Bikin Israel Lumpuh Mental: Sirene Palsu Tanpa Serangan Picu Kekacauan Nasional
Gelombang kehilangan ini bukan hanya mengguncang struktur komando Garda Revolusi, tetapi juga diperkirakan mengganggu pengambilan keputusan di tengah krisis yang terus memburuk.
Serangan mematikan itu terjadi sejak Jumat (13/6/2025), dan menargetkan sejumlah tokoh militer elite yang dikenal sebagai penasihat utama Khamenei.
Mereka termasuk Panglima Garda Revolusi Islam (IRGC) Hossein Salami, Komandan program rudal balistik Amir Ali Hajizadeh, serta Kepala Intelijen Garda Mohammad Kazemi. Kelimanya dilaporkan tewas dalam satu kali serangan udara yang dilakukan Israel, menurut keterangan lima sumber yang dekat dengan lingkar dalam Khamenei.
Baca Juga:
Ketakutan Nasional, Gangguan Jiwa Warga Israel Melonjak 350% Usai Diserbu Rudal Iran
Tak berhenti di situ, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, dan Kepala Staf Perang Iran yang baru dilantik, Jenderal Ali Shadmani, juga dilaporkan terbunuh.
Shadmani disebut sebagai figur paling dekat dengan Khamenei setelah Letjen Gholam Ali Rashid yang juga tewas akibat serangan Israel akhir pekan sebelumnya.
“Kematian penasihat utama meninggalkan lubang besar di lingkaran dalam Khamenei dan meningkatkan risiko salah perhitungan yang sangat berbahaya,” ungkap seorang sumber yang rutin hadir dalam pertemuan-pertemuan tingkat tinggi Iran, dikutip Kamis (19/6/2025).