WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pavlo Ivanov (26), seorang pilot jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Ukraina, tewas setelah pesawat yang dikemudikannya jatuh saat menjalankan misi tempur pada Sabtu (12/4/2025) lalu.
Pesawat buatan Amerika Serikat yang diberikan sebagai bagian dari dukungan Barat itu diduga ditembak oleh sistem rudal S-400 Rusia.
Baca Juga:
Tradisi Terbangkan Balon Udara, Kemenhub Dapat Laporan 19 Pilot Terganggu
Angkatan Udara Ukraina telah mengonfirmasi kematian Ivanov, seraya memuji pengabdian dan keberaniannya dalam menjalankan tugas.
"Pilot Ukraina bekerja semaksimal mungkin dengan kemampuan manusia dan teknis mereka, mempertaruhkan nyawa mereka setiap kali menjalankan misi tempur. Pavlo adalah salah satunya!" tulis Angkatan Udara Ukraina dalam pernyataan yang dirilis melalui Telegram, dikutip oleh The Kyiv Independent pada Senin (14/4/2025).
Investigasi dan Penghargaan Anumerta
Baca Juga:
Berikut 5 Tips Bagi Kamu yang Takut Terbang
Komisi antardepartemen telah dibentuk untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab jatuhnya pesawat tempur F-16 tersebut.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut menyampaikan belasungkawa atas kematian Ivanov dan menegaskan bahwa Ukraina akan merespons insiden ini secara serius.
"Respons kami akan kuat dan tepat," ujar Zelensky.
Sebagai bentuk penghormatan, Ivanov secara anumerta dianugerahi gelar Pahlawan Ukraina, penghargaan tertinggi di negara tersebut.
"Atas keberanian dan kepahlawanan pribadi yang ditunjukkan dalam perlindungan kedaulatan negara dan integritas teritorial Ukraina, serta pengabdian tanpa pamrih kepada rakyat Ukraina, saya memutuskan untuk menganugerahkan gelar Pahlawan Ukraina dengan penghargaan 'Bintang Emas' kepada Ivanov Pavlo Ivanovych," bunyi pernyataan resmi dari Presiden Zelensky.
Peran F-16 dalam Perang Ukraina
Jet tempur F-16 memainkan peran ganda dalam strategi pertahanan dan serangan Ukraina. Pesawat ini digunakan untuk mencegat rudal dan drone Rusia dalam berbagai serangan udara.
Selain itu, F-16 juga berperan dalam peluncuran rudal dan bom ke posisi pasukan Rusia di sepanjang garis depan.
Kematian Pavlo Ivanov menambah daftar kehilangan pilot F-16 Ukraina, menyusul tewasnya Oleksii Mes pada Agustus tahun lalu dalam kecelakaan yang juga melibatkan pesawat tempur buatan Amerika tersebut.
Korban Sistem Rudal S-400 Rusia
Menurut sumber militer Ukraina, jet tempur yang dikemudikan Ivanov ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia selama misi tempur pada 12 April 2025.
Kemungkinan besar, pesawat tersebut dihantam oleh rudal dari sistem S-400 atau rudal udara-ke-udara jarak jauh R-37.
Laporan BBC yang mengutip sumber militer Ukraina menyebutkan bahwa tiga rudal ditembakkan ke arah F-16 tersebut, dan salah satunya berhasil mengenai sasaran.
Pejabat Ukraina menegaskan bahwa insiden itu bukan akibat kesalahan tembak dari pihak sendiri, dengan menyebut tidak ada sistem pertahanan udara Ukraina yang aktif di wilayah tempat kejadian.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pesawat Ukraina tersebut memang ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara, meskipun tidak menyebutkan sistem senjata yang digunakan secara spesifik.
Tantangan Teknologi dan Medan Tempur
Meski belum ada bukti konklusif yang mengonfirmasi jenis rudal yang digunakan, insiden ini kembali menyoroti kompleksitas medan tempur dan tantangan Ukraina dalam mengintegrasikan sistem senjata Barat ke dalam strategi perang mereka.
S-400 Triumf, yang dikenal di kalangan NATO sebagai SA-21 Growler, adalah tulang punggung jaringan pertahanan udara Rusia.
Dikembangkan oleh NPO Almaz sejak era 1990-an sebagai generasi lanjutan dari keluarga S-300, sistem ini mulai beroperasi sejak 2007 dan menjadi salah satu senjata permukaan-ke-udara paling canggih di dunia.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]