Kemungkinan besar, pesawat tersebut dihantam oleh rudal dari sistem S-400 atau rudal udara-ke-udara jarak jauh R-37.
Laporan BBC yang mengutip sumber militer Ukraina menyebutkan bahwa tiga rudal ditembakkan ke arah F-16 tersebut, dan salah satunya berhasil mengenai sasaran.
Baca Juga:
Tradisi Terbangkan Balon Udara, Kemenhub Dapat Laporan 19 Pilot Terganggu
Pejabat Ukraina menegaskan bahwa insiden itu bukan akibat kesalahan tembak dari pihak sendiri, dengan menyebut tidak ada sistem pertahanan udara Ukraina yang aktif di wilayah tempat kejadian.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pesawat Ukraina tersebut memang ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara, meskipun tidak menyebutkan sistem senjata yang digunakan secara spesifik.
Tantangan Teknologi dan Medan Tempur
Baca Juga:
Berikut 5 Tips Bagi Kamu yang Takut Terbang
Meski belum ada bukti konklusif yang mengonfirmasi jenis rudal yang digunakan, insiden ini kembali menyoroti kompleksitas medan tempur dan tantangan Ukraina dalam mengintegrasikan sistem senjata Barat ke dalam strategi perang mereka.
S-400 Triumf, yang dikenal di kalangan NATO sebagai SA-21 Growler, adalah tulang punggung jaringan pertahanan udara Rusia.
Dikembangkan oleh NPO Almaz sejak era 1990-an sebagai generasi lanjutan dari keluarga S-300, sistem ini mulai beroperasi sejak 2007 dan menjadi salah satu senjata permukaan-ke-udara paling canggih di dunia.