AS menyebut serangan itu sebagai tindakan terorisme.
"Kami lega mengetahui bahwa perdana menteri tidak terluka. Tindakan terorisme yang nyata ini, yang kami kutuk keras, diarahkan ke jantung negara bagian Irak," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.
Baca Juga:
Kelompok Proksi Iran Serang Israel, Bom Target Penting
Price menyatakan, AS sudah menawarkan bantuan kepada Irak untuk menyelidiki serangan ini.
Kejadian ini beriringan dengan protes yang dilayangkan masyarakat Irak atas hasil Pemilihan Umum (Pemilu) bulan lalu.
Dikutip dari Reuters, pendemo merupakan kalangan yang pro terhadap kelompok militan bersenjata di Irak karena mereka banyak kehilangan kedudukan di parlemen.
Baca Juga:
Rudal Balistik Houthi Gempur Tel Aviv, Bantu Hizbullah Perangi Israel
Mereka menyebut Pemilu Oktober lalu sebagai penyimpangan.
Dalam beberapa tahun terakhir kelompok militan bersenjata Irak menguasai sebagian besar parlemen dan pemerintahan, sehingga pemilu tahun ini dianggap curang. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.