Stasiun metro dan angkutan umum sering kali menjadi sasaran patroli oleh polisi moral Iran.
Lokasi itu telah menjadi pusat kekerasan negara dan pengawasan terhadap warga wanita di musim panas selama tindakan keras terhadap cara mereka berpakaian.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Pada awal September, sekretaris markas besar Iran untuk mempromosikan kebajikan dan mencegah kejahatan, Mohammad Saleh Hashemi Golpayegani, mengumumkan bahwa pemerintah berencana menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk menargetkan wanita yang terekam kamera keamanan transportasi umum.
Dalam perkembangan terpisah pada Rabu (16/11/2022), media pemerintah mengatakan sedikitnya lima orang tewas dalam apa yang digambarkan sebagai serangan teroris di sebuah pasar di kota Izeh di provinsi barat daya Khuzestan.
Minoritas etnis Arab Iran, yang sebagian besar tinggal di Khuzestan, telah bergabung dalam protes yang dipicu oleh kematian Amini.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
"Lima orang tewas dalam serangan teroris itu, termasuk seorang anak, seorang wanita, dan tiga pria," kata seorang pejabat lokal Valiollah Hayati kepada TV pemerintah.
Kantor berita setengah resmi Isna mengatakan dua anggota milisi sukarelawan Basij Iran termasuk di antara mereka yang tewas.
Kantor berita semi-resmi Tasnim mengatakan sekolah pesantren di Izeh dibakar oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah.