"Itu mempengaruhi kami semua di lapangan. Udara menjadi tidak bisa dipakai untuk bernapas. Situasi menjadi tidak terkendali dan tidak ada jaminan keamanan," katanya.
Kejadian di Argentina itu cuma berselang sepekan, sejak peristiwa serupa juga terjadi di Indonesia. Di Stadion Kanjuruhan, usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, ratusan suporter tewas, yang banyak dinilai akibat kekerasan aparat.
Baca Juga:
8 Negara Lolos Perempat Final Copa America 2024
Invasi suporter ke lapangan, ditanggapi aparat dengan kekerasan. Pentungan, tendangan, dan gas air mata ditembakkan polisi ke beberapa area stadion, yang menyebabkan kepanikan di tribune.
Banyak penonton kemudian bernasib malang, karena terinjak-injak dan kehabisan napas karena kesulitan keluar dari stadion. Sebanyak 131 penonton tewas, menjadikan Tragedi Kanjuruhan tragedi sepakbola terbesar kedua di dunia. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.