Sebelumnya, ketika televisi pemerintah Iran melaporkan tidak ada informasi mengenai korban atau cedera, lembaga penyiaran Israel, mengutip sumber-sumber Barat yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Raisi tidak selamat.
Jurnalis Arash Azizi untuk The Atlantic juga melaporkan kematian Raisi dengan mengutip sumber yang dekat dengan kepresidenan Iran, meskipun belum dapat memverifikasi informasi tersebut.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Pada jam-jam awal pasca kecelakaan, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Hossein Baqeri memerintahkan seluruh kekuatan militer untuk mengerahkan kapasitas dan peralatan mereka dalam operasi pencarian, penyelamatan, dan pertolongan.
"Tim tanggap cepat dan penyelamatan dari provinsi tetangga juga dipanggil untuk membantu operasi," kata Koulivand.
Jika kematian Raisi dikonfirmasi resmi, maka Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber akan mengambil alih jabatan tersebut sesuai Konstitusi Iran.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Saat ini, bahkan media Iran tidak dapat menjelaskan mengapa helikopter yang membawa Presiden Raisi harus melakukan "pendaratan darurat" di tengah kondisi cuaca buruk di Provinsi Azerbaijan Timur.
Kecurigaan adanya sabotase teroris yang canggih juga didukung oleh kasus sensasional sebelumnya, yaitu kecelakaan pesawat yang menewaskan mantan Sekretaris Jenderal PBB Dag Hammarskjold.
Namun, Channel 13 Israel mengutip para pejabat Zionis yang menyatakan, "Yerusalem tidak ada hubungannya dengan jatuhnya helikopter presiden Iran."