WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Iran Ebrahim Raisi dilaporkan meninggal dunia setelah helikopter yang membawanya bersama delapan pejabat lain jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, bagian utara Iran, pada Minggu (19/5/2024).
Selain Raisi, helikopter tersebut mengangkut Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, dan beberapa orang lainnya.
Baca Juga:
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi
Menurut seorang analis militer, Cedric Leighton, helikopter yang digunakan, jenis Bell 212, merupakan helikopter tua produksi Amerika Serikat.
Leighton menyatakan bahwa helikopter ini pertama kali diperkenalkan pada akhir pemerintahan Shah pada tahun 1976 dalam versi komersial dan telah digunakan sebelumnya oleh militer AS.
Diperkirakan helikopter tersebut telah beroperasi sejak tahun 1960, sebelum terjadinya Revolusi Iran. Leighton juga menduga bahwa penyebab kecelakaan mungkin disebabkan oleh masalah suku cadang, ditambah dengan cuaca buruk yang melanda saat itu.
Baca Juga:
Israel Tegaskan Tak Terlibat dalam Insiden Maut Presiden Iran Raisi
Mengapa helikopter sekelas yang digunakan oleh Presiden Iran menggunakan teknologi yang sudah usang?
Bell 212 merupakan salah satu jenis helikopter buatan Bell Textron yang umumnya digunakan untuk keperluan militer dan darurat oleh otoritas berwenang.
Namun, helikopter yang digunakan oleh Raisi dan pejabat Iran lainnya merupakan model yang sudah usang. Mereka bahkan melakukan modifikasi pada helikopter tersebut agar dapat menampung hingga 12 penumpang.