Selain itu, helikopter buatan Bell Textron dari Amerika Serikat ini terkait dengan sanksi yang diberlakukan oleh sejumlah negara Barat terhadap Iran.
Iran telah dikenai sanksi oleh beberapa negara Barat yang juga berdampak secara ekonomi dan sosial.
Baca Juga:
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi
Menurut laporan HFW, sanksi yang diberlakukan terhadap Iran telah berdampak pada pemeliharaan dan pengembangan armada pesawat militer dan komersialnya.
Akibatnya, Iran memiliki armada pesawat yang usianya sudah tua, dengan rata-rata usia lebih dari 25 tahun.
Pembatasan dalam sanksi tersebut juga menguntungkan Amerika Serikat karena membatasi pembelian suku cadang pesawat oleh Iran. Oleh karena itu, Iran terpaksa harus membeli berbagai suku cadang dan armada militer melalui AS.
Baca Juga:
Israel Tegaskan Tak Terlibat dalam Insiden Maut Presiden Iran Raisi
Ini juga berdampak pada kesepakatan senilai US$49 miliar antara Iran dengan perusahaan-perusahaan seperti Boeing dan Airbus untuk pembelian armada pesawat dan suku cadang. Kesepakatan tersebut juga mencakup penyediaan suku cadang oleh perusahaan-perusahaan seperti Bell.
Selain itu, sanksi yang diberlakukan juga dikaitkan dengan sejumlah kecelakaan helikopter di Iran dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut laporan dari The Washington Post, Menteri Pemuda dan Olahraga Iran dilaporkan selamat dari kecelakaan helikopter pada tahun 2023 yang menewaskan penasihatnya.