"Tidak ada yang berbicara kepada kami. Kami tidak tahu apa alasannya dan kami terkejut mengetahuinya dari media," ungkap al-Asal.
Pemecatan total 12 gubernur di Palestina ini dilakukan saat partai nasionalis sekuler Fatah yang kini memimpin pemerintahan, terus menghadapi pergolakan krisis yang meningkat dari sisi internal.
Baca Juga:
Sanae Takaichi Terpilih Pimpin LDP, Berpeluang Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang
Analis politik Jehad Harb menyebut pemecatan gubernur di Palestina tidak akan mengubah apa pun, terutama dari segi kepercayaan publik terhadap pemerintah Presiden Abbas.
Sebelumnya pemerintah sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberlakukan banyak sanksi terhadap Palestina dan memperluas pemukiman di tanah Palestina.
Israel juga terus melakukan serangan militer ke kota-kota Tepi Barat yang diduduki, hingga disebut semakin melemahkan kendali Palestina.
Baca Juga:
Utang Publik Prancis "Meledak", Tembus Rp59,5 Kuadriliun
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.