WahanaNews.co | Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengungkapkan bahwa China jauh lebih asertif, ambisius, dan ekspansionis, di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping.
Tsai menyatakan ancaman China demi membungkam Taiwan yang ingin terus merdeka terus meningkat setiap hari.
Baca Juga:
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumatera Utara Tenno Purba Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Presiden Dan Wapres RI
"Mereka (China) lebih ambisius, lebih ekspansionis. Dan karena itu hal-hal yang dapat diterima oleh mereka dahulu (sebelum Xi memerintah), mungkin tidak dapat diterima oleh mereka (China) sekarang," kata Tsai dalam wawancara dengan CNN.
Tsai menyadari ancaman China terus meningkat setiap hari. Ia mengatakan ia dan 23 juta warga Taiwan berupaya menjaga diri sendiri dan demokrasi dari ancaman China setiap hari.
Tsai menjabat sebagai Presiden Taiwan pada 2016 juga bertepatan dengan kebangkitan China di tangan Presiden Xi Jinping.
Baca Juga:
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumut Tenno Purba Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Presiden dan Wapres RI
Sejak Xi menjabat sebagai presiden pada 2013, China memang banyak berubah. Xi bahkan dinilai menjadi pemimpin China paling kuat dalam beberapa dekade terakhir.
Sejak masa jabatan keduanya berlangsung pada 2017, Xi mulai mengubah cara China memposisikan dirinya sebagai kekuatan global yang semakin menyaingi Amerika Serikat. Negara Tiongkok itu terus tumbuh menjadi lebih besar dan maju dalam berbagai sektor mulai dari ekonomi hingga militer.
Dalam kurun waktu itu, China bahkan mampu menyalip AS sebagai negara dengan armada angkatan laut terbesar di dunia.
Pada Minggu ini, Xi mengatakan militer China "perlu mendobrak landasan baru" dalam pengembangan senjata.
Tak hanya agresif soal Taiwan, yang selama ini dinilai sebagai wilayah pembangkang, China juga berupaya menguasai sebagian besar wilayah Laut China Selatan yang kini menjadi sengketa dan pematik konflik dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Terlepas dari segala ancaman China yang dihadapi Taiwan selama ini, Tsai mengaku masih membuka pintu untuk duduk bareng dan berdialog dengan Xi.
"Saya akan mendorongnya (Xi) untuk lebih banyak berdialog dengan pemerintah dan warga Taiwan agar dapat merasakan seperti apa Taiwan dan tentunya kami juga ingin melakukan lebih banyak hal untuk memahami situasi di China," ucap Tsai.
"Kami terus berkata lagi dan lagi bahwa kami ingin berdialog dengan China dan menurut kami ini adalah cara terbaik untuk menghindari kesalahpahaman, miskalkulasi, dan salah penilaian dalam menangani relasi Beijing-Taipei," paparnya menambahkan. [rin]