WahanaNews.co | Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan, rencana serangan Rusia telah membuat warganya panik.
Dia mengatakan, peringatan serangan Rusia yang akan segera terjadi di negaranya memicu kepanikan.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Dia menuntut untuk melihat bukti kuat dari invasi yang direncanakan Rusia.
"Semua informasi ini hanya memprovokasi kepanikan dan tidak membantu kami," kata pemimpin Ukraina itu kepada wartawan, seperti dilansir AP, Minggu (13/2/2022).
"Jika ada yang memiliki informasi tambahan tentang kemungkinan 100 persen invasi, berikan kepada kami," harapnya.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Sedangkan krisis antara Rusia dan Ukraina terus meningkat.
Tetapi Jerman melakukan segala upaya untuk menemukan solusi diplomatik.
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menyampaikan rencana tersebut.
"Kita harus siap untuk semua skenario," kata Baerbock saat konferensi pers di Kairo.
Selain itu, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa dari Ukraina (OSCE) melakukan operasi di Ukraina.
Termasuk misi pemantauan sipil di republik separatis yang memproklamirkan diri yang didukung Rusia di timur negara itu.
Di mana perang yang meletus pada tahun 2014 telah menewaskan lebih dari 14.000 orang.
Salah satu sumber, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan mereka mengharapkan negara lain segera membuat keputusan evakuasi serupa.
Kedua sumber tersebut mengatakan Inggris telah memutuskan memindahkan anggota OSCE.
Dari wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina ke wilayah yang dikuasai pemerintah. [dhn]