WahanaNews.co | Belum lama bertugas sebagai Presiden Zambia, Hakainde Hichilema terkejut dengan parahnya korupsi di negaranya, terlebih saat mengetahui kas negara kosong.
Kini, pemerintahan Hakainde berupaya mengungkapkan besaran utang sebenarnya untuk mengupayakan bailout dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Baca Juga:
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumatera Utara Tenno Purba Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Presiden Dan Wapres RI
Setelah memenangi pemilu bulan lalu, Hichilema mengaku defisit keuangan Zambia rupanya jauh lebih besar daripada yang dia bayangkan.
Ledakan anggaran pemerintah selama bertahun-tahun yang dipicu oleh pinjaman berlebihan membuat negara memiliki setidaknya 12,7 miliar dollar AS (Rp 181 triliun) utang luar negeri.
Namun rupanya, utang yang dilaporkan pemerintah sebelumnya tersebut kemungkinan jauh lebih besar daripada yang dilaporkan sebagaimana dilansir Bloomberg.
Baca Juga:
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumut Tenno Purba Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Presiden dan Wapres RI
"Kami sudah lama tahu bahwa ada pelaporan yang tidak lengkap," kata Hichilema dalam sebuah wawancara pada Selasa (31/8/2021), sepekan setelah dia menjabat.
"Jadi sekarang kami masuk, kami mulai melihat bahwa angka utang yang dibicarakan secara resmi sebenarnya bukan angka yang komprehensif," sambung Hichilema.
Bloomberg mewartakan, laporan yang akurat tentang utang negara bisa membantu menghilangkan hambatan pembicaraan dengan pemegang obligasi.
Hal itu juga dapat meningkatkan peluang kesepakatan bailout dengan IMF, prasyarat untuk setiap restrukturisasi utang.
Direktur Pelaksana EM Quest di London, Phillip Blackwood, menuturkan bahwa transparansi pelaporan sangat penting untuk utang negara.
"Seberapa besar lubangnya adalah apa yang pada akhirnya menjadi perhatian investor sekarang, tetapi keterbukaan ini tentu saja akan memungkinkan diskusi saat ini dengan IMF," kata Blackwood.
Diberitakan sebelumnya, Hichilema memenangi pemilu dengan janji memberantas korupsi. Dia mengalahkan saingannya, Edgar Lungu, dalam kontestasi bulan lalu.
Dia juga bertekad mengakhiri krisis keuangan dan ekonomi yang terlihat dari membengkaknya utang Zambia.
Dalam wawancara dengan BBC, presiden baru Zambia itu menggambarkan kondisi perbendaharaan negaranya benar-benar kosong.
Hichilema telah menunjuk ekonom dan mantan penasihat IMF Situmbeko Musokotwane sebagai Menteri Keuangan Zambia.
"Orang-orang masih mencoba melakukan pergerakan dana di menit-menit terakhir, yang tidak sah, yang bukan milik mereka," kata Hichilema kepada BBC. [rin]