WahanaNews.co | Presiden baru Zambia, Hakainde Hichilema mengungkapkan bahwa pihaknya mewarisi "kas kosong" negaranya, lantaran sejumlah uang bernilai fantastis telah dicuri alias dikorupsi.
"Orang-orang terus berusaha memindahkan dana di menit-menit terakhir, dana yang tidak sah dan bukan milik mereka," ungkap Presiden Hichilema.
Baca Juga:
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumatera Utara Tenno Purba Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Presiden Dan Wapres RI
Saat pilpres bulan lalu, Hichilema sukses mengalahkan saingannya Edgar Lungu. Hichilema tidak menyebutkan nama pejabat siapa pun. Lungu juga membantah semua kesalahan yang melibatkan dirinya.
Lungu telah memerintah di negara kaya tembaga itu sejak 2015. Dirinya banjir pujian atas kelancaran transisi kekuasaan ke Hichilema, yang memenangkan kursi kepresidenan setelah lima kali gagal.
Hichilema yang memenangkan pemilihan berjanji untuk mengatasi korupsi, mengakhiri krisis keuangan, dan memperbaiki ekonomi untuk mengatasi utang yang semakin membengkak.
Baca Juga:
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumut Tenno Purba Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Presiden dan Wapres RI
Untuk pertama kalinya sejak 1998, Zambia jatuh ke dalam resesi tahun lalu. Zambia juga gagal membayar utang.
Dalam wawancara dengan BBC, presiden baru menyatakan perbendaharaan "benar-benar kosong".
Hichilema bahkan mengungkapkan "lubangnya jauh lebih besar dari yang mereka harapkan" dan situasi utang belum "diungkapkan sepenuhnya" oleh pemerintah sebelumnya.
"Sayangnya telah terjadi banyak kerusakan," tutur Hichilema dikutip dari BBC pada Senin (6/9/2021).
Dia menambahkan bahwa pemerintahnya akan menunjukkan "toleransi nol" terhadap korupsi. Hichilema akan segera menyelesaikan apa yang dia sebut pergerakan dana ilegal.
"Saya tidak ingin terlalu terburu-buru. Namun apa yang telah kami ketahui, ini sungguh mengerikan. Anda akan merasa tidak ada yang bisa melakukan hal seperti itu. Tetapi mereka telah melakukannya dan masih mencoba melakukannya sampai sekarang. Banyak orang yang masih memakan gaji buta dari pemerintah," jelas presiden baru Zambia.
Hichilema telah menunjuk ekonom dan mantan penasihat International Monetary Fund (IMF) Situmbeko Musokotwane sebagai menteri keuangan.
"Kecuali kita melakukan sesuatu terhadap anggaran, maka anggaran itu akan digunakan terutama untuk membayar gaji dan juga membayar utang," kata Musokotwane seperti dikutip Reuters setelah pengangkatannya.
Zambia memiliki utang dari pinjaman asing sekitar $ 12 miliar (Rp 171 triliun). Menurut perusahaan pemeringkat kredit S&P Global jumlah tersebut menghabiskan setidaknya 30% dari pendapatannya untuk pembayaran bunga.
Tahun lalu, Zambia melewatkan pembayaran bunga, menjadikannya negara Afrika pertama yang gagal membayar pinjaman selama pandemi. Hal ini juga menghadapi kesulitan membayar pinjaman lain.
Bahkan pemerintah sebelumnya telah banyak meminjam dari pihak asing termasuk dari China untuk membangun infrastruktur.
Hichilema mengatakan pemerintah berkomitmen untuk memulihkan kredibilitasnya di antara pemberi pinjaman.
Pemerintah akan berdiskusi dengan China soal situasi Zambia yang sulit. Sementara International Labour Organization (ILO), memperkirakan bahwa pengangguran naik menjadi lebih dari 12% pada tahun 2020, tertinggi sejak 2011.
Adapun janji Hichilema untuk menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda Zambia. Dimana itu menjadi salah satu alasan di balik kemenangannya menjadi presiden. [rin]