WahanaNews.co, Beijing - Seorang pria yang pernah dijuluki sebagai anak ajaib karena meraih gelar sarjana pada usia 13 tahun, sekarang mengalami kesulitan hidup.
Melansir Jiwpai News, pria tersebut bernama Zhang Xinyang, berasal dari Tiongkok.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Zhang Xinyang, yang saat ini berusia 28 tahun, menghadapi kesulitan keuangan dan tidak memiliki pekerjaan tetap.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Zhang Xinyang bergantung pada bantuan keuangan dari kedua orangtuanya.
Kehidupan yang dia jalani sekarang sangat berbeda dari masa lalunya yang gemilang.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Dulu, Zhang Xinyang dikenal di seluruh Tiongkok karena kecerdasannya yang luar biasa.
Bakatnya mulai terlihat saat dia berusia 10 tahun, terutama dalam bidang matematika.
Pada saat itu, Zhang Xinyang telah meraih beberapa medali emas dalam kompetisi matematika internasional.
Di usianya yang baru 10 tahun, Zhang Xinyang mengikuti ujian masuk perguruan tinggi dan berhasil lolos.
Dia kemudian berkuliah di Sekolah Tinggi Teknik Tianjin dan menjadi mahasiswa termuda di Tiongkok.
Di usia 13 tahun, Zhang Xinyang sudah berhasil diwisuda sebagai lulusan teknik.
Ia langsung melanjutkan studingnya sebagai mahasiswa pascasarjana termuda di Tiongkok.
Kemudian pada 2011 ketika ia berusia 16 tahun, Zhang Xinyang memasuki program doktoral matemarika terapan di Universitas Beihang.
Lagi-lagi ia menjadi mahasiswa doktoral termuda di Tiongkok.
Tetapi dalam mengejar gelar doktoralnya, Zhang Xinyang menghabiskan waktu yang cukup lama.
Baru pada tahun 2019, dia berhasil menyelesaikan gelar Ph.D. nya.
Namun, setelah lulus, kehidupan Zhang Xinyang mulai mengalami kemunduran.
Meskipun dia dinyatakan lulus, banyak orang yang meragukan keaslian disertasinya yang tidak dapat ditemukan.
Setelah meraih gelar doktor, Zhang Xinyang bekerja sebagai guru paruh waktu di Universitas Ningxia.
Namun, pada bulan Agustus 2021, dia memutuskan untuk mengundurkan diri.
Selama bekerja sebagai guru, Zhang Xinyang berhasil mengumpulkan uang sekitar 50 ribu yuan atau sekitar Rp 105 juta.
Zhang Xinyang juga terlibat dalam beberapa proyek pendidikan bersama teman-temannya, meskipun hasilnya tidak begitu memuaskan.
Namun, proyek tersebut gagal, dan sekarang Zhang Xinyang tidak memiliki pekerjaan dan menganggur.
Meskipun begitu, dia masih santai karena mendapatkan dukungan finansial dari orangtuanya.
"Orangtua saya mengirimkan 10 ribu yuan (sekitar Rp 20 juta) setiap beberapa bulan.
Jadi, saya merasa tidak masalah jika saya tidak memiliki penghasilan tetap," ungkap Zhang Xinyang.
Orangtua Zhang Xinyang sebenarnya menginginkan anaknya untuk lebih rajin bekerja dan mandiri secara finansial.
Namun, Zhang Xinyang tampaknya tidak terlalu peduli dengan hal tersebut.
Pemuda yang dulu dijuluki sebagai 'anak ajaib' sekarang hidup dengan keterbatasan.
Zhang Xinyang hanya bisa mengandalkan bantuan keuangan dari orangtuanya untuk bertahan hidup.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]