WahanaNews.co | Intelijen Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mempersiapkan perang panjang di Ukraina.
Peringatan itu muncul saat pertempuran sengit berlanjut di timur Ukraina, dimana Rusia berusaha merebut beberapa wilayah.
Baca Juga:
Presiden Rusia Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran di Pemilu 2024
Moskow memfokuskan kembali pasukannya untuk merebut wilayah Donbass setelah Ukraina memberi perlawanan sengit dan mempertahankan ibu kotanya, Kiev. Namun terlepas dari ini, pasukan Rusia tetap menemui jalan buntu, kata intelijen AS.
Avril Haines, direktur intelijen nasional, mengatakan pada sidang komite Senat AS pada Selasa (10/5/2022) bahwa Putin masih berniat untuk mencapai tujuan di luar Donbass, tetapi dia menghadapi ketidaksesuaian antara ambisinya dan kemampuan militer konvensional Rusia saat ini.
Dia menambahkan bahwa presiden Rusia mungkin mengandalkan dukungan AS dan Uni Eropa untuk Ukraina melemah karena inflasi, kekurangan pangan dan harga energi memburuk.
Baca Juga:
Presiden Ukraina Katakan Rusia Hantam Supermarket dan Tewaskan 48 Orang
Namun, presiden Rusia dapat beralih ke cara yang lebih drastis saat perang berlanjut, meskipun Moskow hanya akan menggunakan senjata nuklir jika Putin merasakan ancaman eksistensial ke Rusia.
Direktur Badan Intelijen Pertahanan Scott Berrier mengatakan pada sidang yang sama bahwa Rusia dan Ukraina sedikit menemui kebuntuan.
Dalam pertempuran terakhir, Ukraina mengklaim telah merebut kembali empat pemukiman di wilayah timur laut Kharkiv.