WahanaNews.co | Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengingatkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, tentang “konsekuensi bencana” jika Ukraina menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang saat ini dikuasai Rusia.
Menurut pernyataan Rusia, saat Putin berbicara dengan Macron dalam sambungan telepon, Putin mengarahkan perhatian pada serangan reguler Ukraina pada PLTN Zaporizhzhia, termasuk ke fasilitas penyimpanan limbah radioaktif.
Baca Juga:
Presiden Vladimir Putin Sebut Tak Ada yang Bisa Melarang Penggunaan Bitcoin
PLTN Zaporizhzhia merupakan fasilitas tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Titik ini telah menjadi fokus pertempuran beberapa pekan terakhir yang meningkatkan kekhawatiran atas potensi insiden nuklir.
Putin mengatakan, spesialis Rusia sudah mengambil langkah-langkah buat memastikan keamanan PLTN Zaporizhzhia.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Rusia dikatakan siap terus bekerja sama dengan badan atom PBB untuk menyepakati solusi “non-politisasi” untuk masalah di fasilitas tersebut.
Saat bertelepon, Macron mengatakan pada Putin bahwa pendudukan Rusia adalah alasan risiko di PLTN Zaporizhzhia.
Macron meminta Putin menarik “senjata berat dan ringan” dari PLTN Zaporizhzhia.
Selama panggilan telepon, Putin menuduh pasukan Ukraina menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menargetkan infrastruktur sipil di wilayah Donbas timur Ukraina.
Pasukan Ukraina telah melakukan seragan balasan besar-besaran untuk merebut kembali wilayah di timur.
Pemberontak pro-Rusia akhir pekan ini melaporkan bahwa separatis sedang berperang sulit dengan tentara Ukraina di Donetsk yang berada di Donbas. [gun]