WahanaNews.co | Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan sinyal ancaman untuk merampas aset perusahaan-perusahaan multinasional yang berhenti beroperasi atau meninggalkan negara itu gara-gara invasi di Ukraina.
Dalam pidato di televisi, Kamis (10/3/2022), Putin mengatakan sedang mencari landasan hukum untuk melakukan perampasan aset karena menurutnya pemerintah Rusia bisa mengambil alih aset perusahaan asing yang kabur.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Rusia bisa saja menerbitkan aturan “manajemen eksternal” untuk perusahaan multinasional yang menutup pabrik mereka, lalu “menyerahkan perusahaan kepada mereka yang bersedia bekerja”.
"Kami akan mencari jalan yang sesuai hukum untuk melakukan ini," kata Putin.
Negara-negara Barat sudah mulai menyita aset dan membekukan rekening individu atau organisasi Rusia yang dinilai punya peran menentukan dalam invasi militer di Ukraina.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Kapal yacht mewah milik kelompok oligarki Rusia sudah disita, upaya penjualan aset-aset merekadi negara-negara Barat juga dibatalkan, termasuk klub sepak bola Chelsea yang dimiliki pengusaha Rusia Roman Abramovich.
Selain itu, nyaris semua merek dagang global dari Amerika dan Eropa Barat sudah memutuskan untuk menghentikan operasi di Rusia. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.