WahanaNews.co | Presiden Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan negara Barat bahwa penerapan zona larangan terbang di Ukraina berarti terlibat dalam pertempuran.
Peringatan ini disampaikan menyusul permintaan Ukraina agar diberlakukannya zona larangan terbang di wilayah udara mereka.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
"Setiap pergerakan ke arah tersebut akan dianggap oleh kami sebagai bentuk partisipasi dalam konflik bersenjata oleh negara yang terlibat itu," ujar Putin di Moskow, Sabtu (5/3/2022).
Menurut Putin, pemberlakuan zona larangan terbang akan memicu konsekuensi bencana tidak hanya Eropa, juga seluruh dunia.
Sementara itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menolak permintaan pemerintahan Kyiv untuk pemberlakukan zona larangan terbang di Ukraina.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Keeengganan itu memicu kritik tajam dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang mengatakan pengeboman Rusia di negaranya akan terus berlanjut.
Seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu (5/3/2022), Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengumumkan keputusan penolakan ini setelah rapat penting antara 30 anggota aliansi di Brussels.
Dia mengatakan membantu Ukraina melindungi langit dari rudal Rusia dan pesawat tempur akan membuat pasukan NATO menembak jatuh pesawat Rusia.