WahanaNews.co | Ribuan warga asing di Malaysia berbondong-bondong pulang ke negara asalnya.
Hal ini dilakukan jelang rencana razia imigran gelap pada Jumat (1/7/2022).
Baca Juga:
Kapolri Dapat Gelar Panglima Gagah Pasukan Polis dari Kerajaan Malaysia
Razia imigran gelap ini akan dilakukan sebagai bagian dari Program Kalibrasi Ulang untuk mengatur tenaga kerja asing yang ada di Malaysia.
Mereka yang pulang termasuk warga negara Indonesia (WNI).
Program ini memperbolehkan para imigran gelap pulang secara sukarela sebelum tenggat waktu 30 Juni 2022.
Baca Juga:
Pelaku Penyandera Bocah di Pospol Pejaten Mau Uang Tebusan dan Seorang Resedivis TPPO
Dilansir dari laman Straits Times, terminal feri utama dan bandara di Malaysia dipadati imigran gelap yang menunggu kepulangan mereka ke negara asal.
Di Bandara Internasional Kuala Lumpur, misalnya, banyak orang yang tertidur di parkiran mobil.
Sementara itu, ruang tunggu di KLIA 2 juga terlihat penuh orang.
Bahkan, ratusan orang tidak bisa terbang sesuai jadwal mereka karena staf bandara kewalahan menangani kerumunan besar orang.
Sementara itu di Johor Bahru, Terminal Feri Stulang Laut penuh dengan orang yang ingin pulang ke Indonesia.
Di antara mereka adalah seorang petugas kebersihan Afni Juwana Harfal, yang mengaku telah berada di Malaysia selama 10 tahun terakhir bersama keluarganya.
"Orang tua saya baru saja kembali ke Indonesia dan saya memutuskan untuk pulang juga," ucapnya.
"Saya berencana untuk memulai bisnis saya sendiri di kampung halaman saya di Tanjung Pinang karena tidak banyak kesempatan kerja bagi saya di sini," tutur dia.
Suami Afni, Febriyadi Armadi, mengatakan, ia sejak lama ingin pulang ke Indonesia.
Keinginannya bertambah saat menyebarnya wabah Covid-19.
"Saya ingin pergi pada tahun 2020 tetapi tidak dapat melakukannya karena masalah keuangan dan penutupan perbatasan," serunya.
Konsul Bidang Penerangan Sosial Budaya KJRI Johor Bahru, Mohamad Rizali Noor, mengatakan, mereka tengah memantau situasi di terminal feri Stulang Laut dan Pasir Gudang.
"Kami mengantisipasi kerumunan besar dalam beberapa hari terakhir program. Kami telah mengerahkan staf kami untuk memantau situasi di kedua terminal dan membantu mereka yang membutuhkan bantuan," pungkasnya. [gun]