WAHANANEWS.CO, Jakarta - Jeritan dua relawan asal Malaysia yang baru dibebaskan dari tahanan Israel mengguncang nurani dunia.
Dalam pengakuan yang memilukan, Heliza Helmi dan Hazwani Helmi menceritakan bagaimana mereka dipaksa meminum air dari toilet penjara dan dibiarkan kelaparan selama berhari-hari oleh otoritas Zionis.
Baca Juga:
Bajak Armada Global Sumud, Israel Panen Murka Dunia
Kisah ini mencuat setelah mereka tiba di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (7/10/2025) usai dideportasi dari Israel dan sempat transit di Istanbul, Turki.
Keduanya merupakan bagian dari misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang sebelumnya ditahan secara ilegal oleh pasukan Israel di perairan internasional.
Hazwani menggambarkan kekejaman para petugas penjara Israel dengan nada getir.
Baca Juga:
Gara-Gara Ikut Demo Pro-Palestina, AS Cabut Visa Presiden Kolombia
“Bisakah Anda bayangkan kami minum air dari toilet? Sejumlah orang mengalami sakit parah, tapi mereka (orang-orang Israel) hanya berkata: ‘Apakah mereka mati? Jika tidak, itu bukan masalah saya,’” tuturnya dalam wawancara dengan Anadolu Agency.
Ia menambahkan, perlakuan tidak manusiawi itu mencerminkan wajah asli rezim yang berkuasa di Tel Aviv.
“Mereka sangat kejam, dan menurut saya, dunia harus menyampaikan bahwa Israel adalah orang-orang yang sangat kejam,” ujarnya tegas.
Rekannya, Heliza Helmi, juga mengungkap pengalaman traumatis selama ditahan. Ia tidak bisa makan sama sekali selama tiga hari berturut-turut.
“Saya makan pada 1 Oktober (4 Oktober), itu makan pertama saya setelah tiga hari tidak makan. Hanya minum dari air toilet,” katanya dengan suara bergetar.
Setelah melalui proses deportasi, Heliza dan Hazwani mengaku sangat tersentuh oleh sambutan hangat otoritas Turki saat mereka transit di Istanbul.
Menurut keduanya, perlakuan manusiawi yang mereka dapatkan menjadi kontras mencolok dibanding perlakuan brutal aparat Israel.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada rakyat Turki. Kami sangat tersentuh. Terima kasih atas dukungan kalian, ini membuat kami bahagia. Terima kasih Turkiye,” ujar Heliza sebelum kembali ke negaranya bersama 20 relawan Malaysia lainnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]