Pada usia 9 tahun, Elliott telah menyelesaikan sebagian besar kurikulum sekolah menengah biasa, dan orang tuanya berjuang untuk mengikutinya. Jadi mereka mendaftarkannya di community college setempat.
"Sebagai orang tua, kami ketakutan. Tapi dia unggul, dan administrasi sekolah dan siswa lain membawanya di bawah sayap mereka," ungkapnya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Di community college itulah Elliott benar-benar menempa hasratnya untuk fisika.
"Untuk waktu yang lama, saya ingin menjadi ahli matematika," kata Elliott.
"Kemudian saya dihadapkan pada kelas fisika yang sangat menggugah dan menginspirasi saya untuk belajar lebih banyak tentang rahasia dunia," tambahnya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Pengalaman kuliah yang unik Ketika berusia 11 tahun, Elliott dipindahkan ke University of Minnesota untuk mulai belajar fisika dan matematika. Kemudahan transisi Elliott ke kehidupan kampus mengejutkan para profesor dan teman-teman sekelasnya yang jauh lebih tua.
"Kadang-kadang ada kebingungan singkat mengapa saya ada di sana [di kelas], tetapi itu cepat hilang," kata Elliott.
Meskipun pengalaman kuliahnya sedikit berbeda dari teman-teman sekelasnya, Elliott masih bergaul dengan teman-temannya di ruang siswa, mendiskusikan pekerjaan rumah, berdebat topik fisika atau menonton film.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.