WAHANANEWS.CO, Jakarta - Seorang remaja Palestina yang juga berkewarganegaraan Amerika Serikat tewas ditembak tentara Israel di kota Turmus Ayya, Tepi Barat, pada Minggu (6/4/2025).
Wali Kota Turmus Ayya, Adeeb Lafi, mengatakan bahwa remaja bernama Omar Mohammad Rabea yang berusia 14 tahun itu ditembak bersama dua remaja lainnya oleh seorang pemukim Israel di pintu masuk kota.
Baca Juga:
Seorang Pelajar Dusun 18 Jadi Korban Pembacokan Begal di Hamparan Perak
Sementara itu, tentara Israel menyatakan Rabea tewas setelah menahan remaja tersebut.
Israel berdalih, mereka mengidentifikasi remaja tersebut membahayakan karena melempar batu ke arah jalan raya. Hal itu mereka anggap membahayakan warga sipil yang mengemudi.
"Tentara melepaskan tembakan ke arah mereka yang membahayakan warga sipil, menewaskan satu orang dan mengenai dua lainnya," kata perwakilan tentara Israel, IDF.
Baca Juga:
Tragis! Remaja 11 Tahun Tenggelam di Pantai Sayang Heulang, Ditemukan Meninggal
Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk insiden tersebut sebagai "pembunuhan di luar hukum" oleh pasukan Israel selama melakukan penyerbuan di kota tersebut.
Mereka juga mengatakan insiden itu sebagai buah dari "kekebalan hukum" dari Israel yang terus berlanjut.
Reuters menyebut insiden ini jadi yang terbaru dalam gelombang kekerasan dan konfrontasi yang terjadi hampir setiap hari di Tepi Barat antara tentara Israel dan warga Palestina.
Kekerasan di Tepi Barat, termasuk penyerbuan ke wilayah pendudukan dan penggerebekan di desa-desa perkemahan Badui, telah meningkat sejak Perang Gaza dimulai Oktober 2023.
Negara-negara Eropa dan pemerintahan AS sebelumnya di bawah Presiden Joe Biden menjatuhkan sanksi kepada pemukim Israel yang melakukan kekerasan, tapi Gedung Putih di bawah Presiden Donald Trump mencabut sanksi ini.
Militer Israel juga dalam beberapa bulan terakhir melakukan apa yang disebutnya "operasi militer skala besar" di Tepi Barat. Mereka melakukan operasi militer itu untuk mencari warga pejuang kemerdekaan Palestina.
Kelompok Hamas yang berbasis di Gaza selama beberapa tahun terakhir telah memperluas jangkauannya di Tepi Barat yang didominasi oleh faksi Fatah yang menjalankan pemerintahan terbatas.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]