“Jika kalian pikir bisa mengintimidasi kami, kalian salah besar. Kami tidak akan pernah membiarkan perusuh ekstremis merampas negara kami yang indah,” tulis Jetten lewat akun X.
Pejabat partai memastikan tidak ada staf yang berada di kantor D66 saat kerusuhan berlangsung.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Disambut Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch
Kerusuhan ini menambah panas suasana politik Belanda yang tengah tidak stabil.
Koalisi pemerintahan terakhir runtuh pada Juni setelah Wilders menarik dukungan Partai Kebebasan (PVV) akibat perbedaan tajam soal kebijakan migrasi.
Sebelumnya, Wilders mendorong 10 langkah baru terkait pengetatan suaka, mulai dari pembekuan permohonan, penghentian pembangunan pusat penerimaan, hingga pembatasan reunifikasi keluarga.
Baca Juga:
Mahasiswa Indonesia di Belanda Wafat Saat Dampingi Pejabat RI di Austria, PPI Belanda Kecam EO
Koalisi itu hanya bertahan kurang dari satu tahun sebelum akhirnya pecah.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.