WAHANANEWS.CO - Perayaan kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) usai menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya diwarnai kerusuhan besar di Paris.
Lebih dari 500 orang ditangkap aparat keamanan, sementara dua orang dilaporkan tewas dan hampir 200 lainnya terluka.
Baca Juga:
Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul Kampanyekan Gemar Makan Ikan untuk Anak
Selebrasi meledak di berbagai titik ibu kota Prancis pada Sabtu (31/5/2025) malam waktu setempat, setelah PSG mengalahkan lawannya dalam final Liga Champions di Munich, Jerman. Ribuan suporter memadati Champs-Élysées, Menara Eiffel, dan Stadion Parc des Princes untuk merayakan momen bersejarah ini.
Kementerian Dalam Negeri Prancis menyebutkan bahwa sebanyak 559 orang ditangkap, termasuk 491 di pusat kota Paris. Selain itu, lebih dari 200 kendaraan dibakar, halte bus dirusak, dan bentrokan pecah antara polisi dan massa. Gas air mata dan meriam air digunakan untuk membubarkan kerumunan.
Di stadion Parc des Princes, sekitar 50 ribu orang menghadiri nonton bareng (nobar) laga final lewat layar raksasa.
Baca Juga:
Masa Depan 'Panas' Mbappe: Presiden PSG Klaim Kesepakatan dengan Bintang Muda
Namun, euforia berubah jadi kekacauan ketika sekelompok orang melakukan aksi vandalisme.
Sebagai respons, otoritas Paris menutup seluruh akses ke Champs-Élysées sejak pukul 06.00 pagi waktu setempat, dan menerapkan pengamanan ketat termasuk pengerahan unit kontraterorisme.
Parade kemenangan PSG dijadwalkan berlangsung dari pukul 17.00 hingga 18.00, dengan rute dari bundaran Champs-Élysées menuju Arc de Triomphe.
Setelah itu, para pemain akan diterima di Istana Élysée pada pukul 18.30, lalu perayaan ditutup dengan konser dan penyerahan trofi di Stadion Parc des Princes malam harinya.
[Redaksi: Rinrin Khaltarina]