WahanaNews.co | Rishi Sunak menjadi perdana menteri Inggris setelah saingan terakhir, Penny Mordaunt, mundur dari pencalonan.
Keterpilihan Rishi Sunak ini mengantarkannya mencatat dua rekor pribadi.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Sunak (42), terpilih sebagai pemimpin Partai Konservatif setelah memenangkan dukungan mayoritas anggota parlemen.
Dia adalah satu-satunya kandidat yang tersisa setelah Mordaunt mengundurkan diri beberapa saat sebelum batas waktu pencalonan.
"Keputusan ini merupakan keputusan bersejarah dan menunjukkan, sekali lagi, keragaman dan bakat partai kami. Rishi mendapat dukungan penuh saya," kata Mordaunt saat dia mengakui kekalahan, melansir The National News 24 Oktober.
Baca Juga:
Unggul di Quick Count, PM Belanda dan 4 Kepala Negara Ucapkan Selamat ke Prabowo
Lahir di Inggris 12 Mei 1980 dari keluarga keturunan India, Sunak menjadi perdana menteri Hindu pertama di Inggris dan termuda selama lebih dari 200 tahun.
Keluarganya bermigrasi ke Inggris pada 1960-an, masa ketika banyak orang dari bekas jajahan Inggris tiba untuk membantu membangun kembali negara itu setelah Perang Dunia Kedua.
Setelah lulus dari Universitas Oxford, ia kemudian melanjutkan ke Universitas Stanford, di mana ia bertemu dengan istrinya Akshata Murthy, yang ayahnya adalah miliarder India N. R. Narayana Murthy, pendiri perusahaan raksasa Infosys Ltd.
Sunak, salah satu politisi terkaya di Westminster akan diminta untuk membentuk pemerintahan oleh Raja Charles III, menggantikan Liz Truss yang mengundurkan diri pekan lalu setelah 45 menjabat, seperti mengutip Reuters.
Mantan menteri keuangan berusia 42 tahun itu menjadi perdana menteri ketiga Inggris dalam waktu kurang dari dua bulan, bertugas memulihkan stabilitas negara yang terguncang akibat gejolak politik dan ekonomi selama bertahun-tahun.
Diketahui, Sunak pertama kali menjadi perhatian nasional ketika, pada usia 39, ia menjadi menteri keuangan di bawah Johnson tepat ketika pandemi Covid-19 tiba di Inggris, mengembangkan skema cuti untuk mendukung jutaan orang melalui berbagai penguncian.
Terpisah, Sunder Katwala, kepala think tank hubungan ras British Future, mengatakan penunjukan Sunak tidak akan mungkin terjadi "bahkan satu atau dua dekade lalu."
"Ini akan menjadi sumber kebanggaan bagi banyak orang Asia Inggris, termasuk banyak yang tidak berbagi politik Konservatif Rishi Sunak," terangnya.
Dua kandidat bakal calon yang sebelumnya disebut-sebut menjadi pesaing Sunak, Boris Johnson dan Penny Mordaunt mengatakan akan mendukung penuh Sunak, usai menyatakan pengunduran dirinya dari pencalonan. [Tio]