Carter mengingatkan para politisi agar tidak memprovokasi eskalasi yang tidak perlu.
Dia juga mengimbau untuk berhati-hati atau waspada agar orang-orang tidak membiarkan sifat suka berperang dari beberapa politik berakhir pada posisi yang mengarah pada salah perhitungan.
Baca Juga:
Pamer Demokrasi RI di G20, Jokowi Cerita soal Pilkades hingga Pilpres
"Banyak alat dan mekanisme diplomatik tradisional yang Anda dan saya besarkan dalam Perang Dingin: ini sudah tidak ada lagi. Dan tanpa alat dan mekanisme itu, ada risiko lebih besar bahwa eskalasi atau eskalasi ini dapat menyebabkan salah perhitungan. Jadi Saya pikir itulah tantangan nyata yang harus kita hadapi," kata sang jenderal.
Ditanya apakah dia yakin Rusia terlibat dalam krisis migrasi di perbatasan UE-Belarus, Jenderal Carter mengatakan dia tidak tahu.
Namun tidak ada yang akan mengejutkan dengan spekulasi tersebut.
Baca Juga:
Bertemu Xi Jinping di Bali, Biden Pastikan Tak Ada Lagi Perang Dingin
"Sebab saya pikir lingkungan modern, dan karakter konflik dan peperangan yang berubah yang telah saya jelaskan, membuka kemungkinan bagi orang untuk menggunakan segala macam alat dan taktik dan teknik yang berbeda untuk mencoba dan mendapatkan kohesi kami," katanya.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah membantah terlibat dalam krisis perbatasan.
Dia menegaskan bahwa negaranya tidak ada hubungannya dengan isu tersebut.