WahanaNews.co, New York - Robert Kiyosaki, seorang pengusaha dan pebisnis asal Amerika Serikat (AS), meramalkan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, Amerika Serikat akan mengalami kemiskinan.
Pernyataan ini dia sampaikan dalam sebuah podcast, sebagaimana dilaporkan Benzinga baru-baru ini.
Baca Juga:
Film Laga Komedi Jackie Chan "Panda Plan" Tayang di 30 Bioskop Amerika Utara
"(Di bawah kepemimpinan Biden) Amerika akan menjadi negara termiskin di dunia, mulai sekarang," katanya, dikutip Minggu (10/12/2023).
Pernyataan yang dilontarkan oleh penulis buku "Rich Dad Poor Dad" tersebut memiliki dasar yang jelas.
Dalam sebuah wawancara di podcast, ia menceritakan pengalamannya saat mengunjungi Mumbai selama Growth Summit India 2023 pada bulan September yang lalu.
Baca Juga:
Israel Siap-siap Serang Rafah, AS Ancam Israel Setop Suplai Senjata
Saat berada di India, Kiyosaki menyempatkan diri untuk mengunjungi daerah kumuh di Mumbai. Tidak hanya mengamati sekitarnya, tetapi ia juga berinteraksi langsung dengan penduduk setempat.
"Yang mengejutkan kebanyakan orang adalah Amerika tidak pernah memiliki daerah kumuh seperti itu. (Namun) saat ini daerah kumuh ada dimana-mana di seluruh Amerika," katanya.
Cara Melindungi Kekayaan
Selain membicarakan hal tersebut, Kiyosaki juga membeberkan beberapa cara untuk melindungi kekayaan di situasi Amerika yang saat ini disebutnya tidak kondusif.
Kiyosaki merupakan pendukung kuat investasi pada aset fisik dan berwujud seperti emas dan perak, yang sama likuidnya dengan emas dan merupakan pengganti terdekat.
Ia tetap memilih emas dan perak meski memiliki sekitar 60 Bitcoin.
Menurutnya, meskipun uang kertas dapat diproduksi dalam jumlah yang tidak terbatas, logam mulia memiliki kelangkaan yang melekat, sehingga menjadikannya sebagai lindung nilai yang berharga terhadap inflasi.
Selain itu, real estate adalah salah satu investasi favorit Kiyosaki. Saat menjawab pertanyaan podcaster tentang membeli rumah versus menyewa rumah, pengusaha Amerika itu mengatakan dia memiliki 15,000 rumah.
Investor ritel dapat menambahkan real estat ke portofolionya tanpa harus membeli seluruh properti sendiri atau bersusah payah menjadi tuan tanah.
REIT yang diperdagangkan secara publik menawarkan cara yang lebih sederhana dan lebih murah untuk berinvestasi di real estat.
Perusahaan seperti Realty Income Corp O di Amerika Serikat memiliki portofolio properti yang luas yang menghasilkan pendapatan, dan investor mendapatkan bagian dari arus kas tersebut.
Realty Income membayar dividen bulanan kepada pemegang sahamnya dengan tingkat imbal hasil tahunan sebesar 5,7%.
Investasi dalam kepemilikan pecahan adalah pilihan populer lainnya.
Ada platform yang memungkinkan investor membeli saham persewaan keluarga tunggal dengan hanya US$100 dan mendapatkan pendapatan pasif serta potensi keuntungan jangka panjang.
Kelas aset ketiga dalam preferensi Kiyosaki adalah minyak. Dalam berbagai platform dan diskusi online, Kiyosaki menyebut minyak sebagai "sumber kehidupan peradaban."
Meskipun dibandingkan dengan memiliki saham perusahaan minyak, ia lebih suka berinvestasi secara langsung, seperti memiliki sumur minyak.
Kiyosaki sering merujuk pada penutupan Jalur Pipa Keystone XL pada tahun 2021 dan bagaimana kejadian tersebut mengakibatkan harga minyak per barel meningkat empat kali lipat.
Namun, mencari minyak dan melakukan pengeboran sumur mungkin tidak menjadi pendekatan yang realistis bagi investor umum.
Membeli saham perusahaan seperti Chevron Corporation CVX akan memberikan kepemilikan pada hampir 35.000 sumur di Amerika Serikat saja.
Perusahaan tersebut juga memberikan dividen dengan tingkat imbal hasil sebesar 4,18%.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]