Jangkauan roket HIMARS sejauh 80 km (50 mil), hampir dua kali lipat jangkauan howitzer M77, senjata yang juga disediakan Amerika Serikat dan telah dikirim ke Ukraina pada Mei.
HIMARS mampu membuat pasukan Ukraina menyerang dengan jarak jauh dari garis depan Rusia. Pasukan Ukraina juga dapat meluncurkan serangan dari jarak yang lebih terlindungi.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Seorang analis mengatakan sistem HIMARS jauh lebih baik dibanding sistem roket lain yang digunakan pasukan Ukraina saat ini.
"Secara umum, persenjataan artileri Ukraina kalah jumlah dan kalah jumlah dengan Rusia," ujar seorang analis riset di Royal United Services Institute, Samuel Cranny-Evans.
Sistem roket yang digunakan oleh Rusia saat ini, terutama BM-30 Smerch, dapat menembak secara destruktif pada jarak 90-120 km.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
"(HIMARS) akan memberi Ukraina kemampuan untuk mencapai sistem ini (BM-30 Smerch)," katanya.
"Selain itu, sistem jarak jauh dapat digunakan untuk melibatkan logistik Rusia dan komando dan kontrol, yang sangat penting bagi kemampuan Rusia untuk mempertahankan pertarungan," lanjutnya.
Meski begitu, jelas Samuel, canggihnya persenjataan yang dikirim AS tidak ada artinya tanpa kemampuan pasukan Ukraina dalam mengintai Rusia. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.